Tuesday, December 6, 2011

PNPM MANDIRI PERDESAAN & KAMPUS PEMBERDAYAAN

Mungkin terlalu berlebihan jika PNPM Mandiri Perdesaan diberi gelar sebagai “Kampus Pemberdayaan”.  Tetapi pemberian gelar terhadap PNPM Mandiri Perdesaan sebagai “Kampus Pemberdayaan”, itu juga tidak sebanding atas apa yang telah dilakukan PNPM Mandiri Perdesaan, misalnya di Kabupaten Bulukumba selama kurang lebih 5 tahun. Bagi kalangan penggiat pemberdayaan, tentu PNPM Mandiri Perdesaan akan diletakkan sebagai Motor Perubahan social ekonomi perdesaan, di akui atau tidak.

PNPM Mandiri Perdesaan, secara teori adalah sebuah gagasan pemberdayaan masyarakat, dengan segenap mekanisme dan strateginya. Tetapi dalam konteks “Nilai”, PNPM Mandiri Perdesaan adalah miliki nilai-nilai yang bersifat universal yang  menjadi kekuatan moral bagi semua pelaku PNPM, misalnya “berorientasi pada orang Miskin”. PNPM Mandiri Perdesaan mengajarkan bahwa kehadiran program ini karena panggilan nurani, karena banyaknya orang miskin yang membutuhkan dukungan, dorongan, pertolongan dll. Komitmen ini menjadi utama di PNPM.MP. Nilai-Nilai yang lain adalah, Bertumpuh pada pembangunan manusia, Transparansi dan Akuntabilitas, Demokrasi, Berkeadilan Gender, Otonomi dll. Nilai-Nilai ini menjadi idiologi gerakan dan perekat bagi semua pelaku, bahkan menjadi karakter pelaku PNPM MP dalam mengawal program PNPM Mandiri Perdesaan.

Pada konteks inilah sehingga PNPM Mandiri Perdesaan, khususnya di Kabupaten Bulukumba tidak henti-hentinya melakukan berbagai pelatihan dan pertemuan-pertemuan, dengan dukungan dana APBN dan APBD,  salah satu tujuannya adalah peningkatan kapasitas pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, baik dalam krangka penanaman nilai-nilai PNPM mandiiri Perdesaan, yang disebut sebagai Prinsip program, juga dalam kerangka pemberian pengetahuan teknis terhadap semua pelaku di setiap jenjang dan status yang disandang . Misalnya, UPK ( Unit Pengelolah Kegiatan ) yang berada di setiap kecamatan, diberi pengetahuan teknis tentang Manajemen Keuangan, Adminsitrasi Keuangan dan Matode dan strategi penguatan lembaga keuangan Mikro dll. Di Kabupaten Bulukumba, selama 5 Tahun berjalan 27 Orang UPK yang direkrut melalui Musyawarah Antar Desa di Kecamatan, telah memiliki pengetahuan teknis tentang pelaporan/administrasi keuangan serta manajemen, yang sebelumnya operasikan computer saja belum bisa. Di Tingkat Desa, terdapat Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa. Mereka diberikan pengetahuan teknis tentang Teknik Fasilitasi pertemuan, Komunikasi, Pengetahuan tentang Pemberdayaan, Sistem Pembangunan Partisipatif dll. KPMD ini, terdapat 2 orang per desa yang diberi pengetahuan khusus menyangkut pengetahuan tekhnik, makanya mereka disebut KPMD Teknik,    Sementara Tim Pelaksana Desa ( TPK ) diberi pengetahuan tentang Manajemen keproyekan, Administrasi keuangan, dan pengetahuan tentang Desain dan RAB, serta pelaporan keuangan. Pada semua tupoksi pelaku ini, Fasilitator sebagai guru yang siap mentransper pengetahuan pada mereka. Pada konteks inilah PNPM Mandiri Perdesaan memposisikan dirinya sebagai Kampus Pemberdayaan, dalam proses belajar mengajar, PNPM Mandiri Perdesaan Menggunakan metode, 20% teori 80%  praktek, kepada semua pelaku.

Setiap Tahun Anggaran Semua Pelaku PNPM.Mandiri Perdesaan, baik ditingkat Kecamatan maupun di Tingkat Desa, dilakukan penguatan khususnya menyangkut pelaksanaan tupoksi masing-masing, dan setiap bulan semua pelaku baik tingkat desa, maupun tingkat kecamatan Rapat koordinasi dalam kerangka penguatan. Di kabupaten Bulukumba PNPM Mandiri Perdesaan telah mengalokasikan dana untuk Pelatihan pelaku Rp. 1.177.890.000, sementara dana untuk Operasional perencanaan disetiap kecamatan, untuk membiayai pertemuan-pertemaun dan transfor Pelaku baik desa maupun kecamatan, Rp. 1.799.000.000. dan di tahun 2011, PNPM Mengalokasikan dana Ruang Belajar Masyarakat ( RBM) sebesar Rp. 300.000.000, sasaran utamanya adalah peningkatan kapasitas pelaku.  

http://www.mercusuarnews.com/

Wednesday, June 29, 2011

Jaringan Modal Rakyat ( JMR ) Solusi Untuk Perubahan

“ Bersatu, Bangkit dan Bersedekah ! “
www.jaringanmodalrakyat.com meyakini  “Perubahan tidak pernah merupakan hadiah, ia harus diperjuangkan”.  Program ini merupakan hasil pergumulan pemikiran yang cukup panjang dengan cara yang sederhana atas gerak perubahan situasi sosial budaya , ekonomi , politik  dan lingkungan yang tak kunjung memberi tanda-tanda yang lebih baik. Yang terjadi justru sebaliknya, sumber daya sosial budaya , ekonomi, politik  dan Agama serta lingkungan hidup, perlahan dan pasti terus terhisap.

Jaringan Modal Rakyat menawarkan satu jalan keluar untuk saling membantu, menghimpun kekuatan kolektif baik berupa kekuatan material, kekuatan kebijaksanaan pengetahuan dan organisasi rakyat untuk bahu membahu masuk ke dalam arus perubahan dan mengarahkannya untuk kepentingan bersama dan kepentingan masa depan.
Program ini, atas dukungan anda  akan beroperasi di dunia maya dan dunia nyata di keseharian kita. Serangkaian rencana kegiatan lapangan telah dipersiapkan. Yang saat ini sebagian dari rencana tersebut sementara berjalan di sebahagian kecil di wilayah Indonesia. Antara lain dengan mulai dihidupkannya usaha-usaha ekonomi rakyat yang hasil produknya  disebarluaskan melalui jaringan ini.

Monday, June 27, 2011

Mendorong Ekonomi Komunitas pada Tingkat Basis Masyarakat Miskin

      Teori ekonomi komunitas, bukanlah hal baru dalam kerangka ekonomi kerakyatan yang banyak digagas selama ini, termasuk pada gagasan Bung Hatta tentang  koperasi, hanya saja dalam perjalanannya terjadi banyak bias, baik karena dialektika masyarakat itu sendiri, maupun karena negara memobilisasi gagasan ini, menjadi gagasan negara, sehingga  gagasan ini menjadi prematur.
      Pada konteks lain banyaknya program pemberdayaan, dan gerakan ekonomi kerakyatan yang di dorong para aktivis NGO, banyak mengalami kendala, baik karena prosesnya sangat kurang menghargai kearifan lokal, maupun karena kurangnya metode dalam merangsang lahirnya kesadaran kollektif masyarakat basis untuk merumuskan cita-cita, melakukan kajian tentang masalah dan potensi, menyusun organisasi, aturan-aturan dan lain-lain, dan yang lebih penting adalah pendamping kurang  memiliki kompetensi sebagai Comunity Organiser.      
       Mendorong gerakan ekonomi komunitas, menjadi salah satu pilihan penting untuk memberi solusi terhadap kemiskinan yang meng-akut di negri ini, Konsepsi tentang ekonomi komunitas, tentu dilakukan dengan metode spesipic, serta memiliki berbagai tahapan, pertama. penyiapan seorang pendamping masyarakat yang memiliki kompetensi, kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang pendamping masyarakat adalah, ketulusan, atau peduli terhadap permasalahan sosial ekonomi yang dialami oleh masyarakat miskin, memiliki pengalaman sebagai pendamping, memiliki pengetahuan dan  kemampuan untuk menerapkan metode PRA. Tahapan selanjutnya adalah, perlu ada kajian dan indentifikasi awal terhadap komunitas mana yang akan dilakukan pendampingan. Pada konteks ini, menjadi penting  dalam melakukan strategi pendampingan. Misalnya tentang asfek sosial budaya yang ada di komunitas dan lingkungan dimana komunitas ini berinteraksi. Kegagalan dibanyak pendampingan yang dilakukan karena kurang matangnya kajian atau hasil identifikasi lapangan. 
       Tahapan Aksi lapangan.